Arsip untuk Maret 22, 2012

Asam Semut

Posted: Maret 22, 2012 in Uncategorized

Asam format adalah suatu cairan yang tidak berwarna, berbau tajam/menyengat, menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan dan dapat membakar kulit. Asam format dapat larut sempurna dengan air dan sedikit larut dalam benzena, karbon tetra klorida, toluena, serta tidak larut dalam hidrokarbon alifatik seperti heptana dan oktana. Asam format,   (L. Formica = semut). Terdapat pada semut merah (asal dari nama), lebah, jelantang dan sebagainya (juga sedikit pada urine dan peluh)

Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, -CO2H. Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebugah gugus hidroksil. Antar-aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik untuk asam karboksilat. Gugus karboksil bersifat polar dan tidak terintangi, maka reaksinya tidak terlalu dipengaruhi oleh sisa molekul

Sifat kimia dari asam karboksilat adalah keasamannya. Dibandingkan dengan asam mineral seperti HCl dan HNO3, asam karboksilat adalah asam lemah. Namun asam karboksilat lebih bersifat asam daripada alkohol atau fenol, terutama karena stabilisasi-resonansi anion karboksilatnya, RCO2

Terjadi resonansi pada ion karboksilat, contoh: pada asam format, kedua ikatan karbon-oksigen punya panjang ikatan yang berbeda. Tetapi pada garam natrium format, kedua ikatan karbon-oksigen dari ion format identik dan panjangnya di antara ikatan ganda dua dan tunggal karbon-oksigen yang normal

Derivat hidrokarbon dengan sebuah atom karbon ujung yang punya ikatan rangkap dengan ke oksigen dan sebuah gugus hidroksil disebut asam karboksilat, yang diturunkan dari hidrokarbon alkana punya rumus molekul umum RCO2H, yang menyatakan bahwa terdapat gugus karboksil. Kelima anggota pertama deret homolog asam karboksilat adalah

Rumus Mampat

Nama Lazim

HCO2H

CH3CO2H

CH3CH2CO2H

CH3(CH2)2CO2H

CH3CHCO2H

CH3

Asam metanoat (Asam formiat)

Asam etanoat (Asam asetat)

Asam propanoat (Asam propinat)

Asam butanoat (Asam butirat)

Asam metil propanoat (Asam isobutirat)

Sifat-sifat dari asam format adalah:

Fisika   : Cairan , tidak berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna.

Kimia  : Asam paling kuat dari asam-asam karboksilat, punya gugus asam dan gugus aldehida.

Asam format dapat digunakan antara lain :

– untuk koagulasi lateks

– pada penyamakan kulit

– pada industri tekstil

– sebagai fungisida

Salah satu mekanisme raksi pembuatan asam semut

Sumber :

Fessenden, Fessenden. 1986. Kimia Organik  jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Riawan, S. 1990. Kimia Organik edisi 1. Binarupa Aksara. Jakarta.

Sekilas tentang anti oksidan

Posted: Maret 22, 2012 in Uncategorized

Antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan, membersihkan, menahan pembentukan ataupun memadukan efek spesies oksigen reaktif. Penggunaan senyawa antioksidan juga anti radikal saat ini semakin meluas seiring dengan semakin besarnya pemahaman masyarakat tentang peranannya dalam menghambat penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, arteriosclerosis, kanker, serta gejala penuaan. Masalah-masalah ini berkaitan dengan kemampuan antioksidan untuk bekerja sebagai penghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas reaktif yang menjadi salah satu pencetus penyakit-penyakit di atas (Kuncahyo, 2007).

Fungsi utama antioksidan digunakan sebagai upaya untuk memperkecil terjadinya proses oksidasi dari lemak dan minyak, memperkecil terjadinya proses kerusakan dalam makanan, memperpanjang masa pemakaian dalam industri makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam makanan serta mencegah hilangnya kualitas sensori dan nutrisi. Lipid peroksidasi merupakan salah satu faktor yang cukup berperan dalam kerusakan selama dalam penyimpanan dan pengolahan makanan (Kuncahyo, 2007).

Skema mekanisme reaksi pembentukan radikal bebas adalah deret reaksi bertahap yaitu tahap inisiasi, propagasi dan terminasi. Pada tahap inisiasi, radikal lipid terbentuk dari molekul lipid dan terjadi pengurangan atom hidrogen oleh radikal reaktif misalnya radikal hidrogen.

RH –> R* + H*

Selanjutnya tahap propagasi, radikal lipid diubah menjadi radikal lipid yang berbeda dan mekibatkan pengurangan atom hidrogen dari molekul lipid atau penambahan atom oksigen pada radikal alkil.

R* + O2 _ ROO *

ROO * + RH –> ROOH + R *

Pada tahap terminasi, radikal bebas bergabung untuk membentuk molekul dengan membentuk pasangan antar radikal.

ROO * + ROO * –> ROOR + O2

ROO * +R * –> ROOR

R * + R * –> RR

(Astuti, 2009).

Antioksidan dapat menghambat atau menurunkan oksidasi dengan dua cara, yaitu dengan menangkap radikal bebas, disebut antioksidan primer dan tidak melibatkan penangkapan radikal bebas secara langsung, disebut antioksidan sekunder. Antioksidan primer termasuk komponen fenolik seperti vitamin E (α-tokoferol). Antioksidan sekunder mempunyai mekanisme yang bervariasi seperti pengikatan ion logam, menangkap oksigen, mengubah hidroperoksida menjadi spesies non radikal, mengabsorbsi radiasi UV atau deaktivasi oksigen singlet. Biasanya antioksidan sekunder hanya menunjukkan aktivitas antioksidan ketika komponen minor muncul (Astuti, 2009).