Kekayaan Alam yang Terlupa

Posted: Juni 2, 2010 in Uncategorized

DSC03652

Pada observasi kemarin kami mengunjungi tiga tempat yang berbeda yaitu yang pertama adalah lahan gambut, yang kedua pesisir pantai desa pagatan besar dan yang ketiga adalah DAMIT atau daerah bendungan air. Meskipun sebagian diantaranya terlihat tidak terawat tetapi disana masih banyak terdapat potensi-potensi alam yang bisa dimanfaatkan dan potensi utama yang ingin kami saya teliti adalah potensi bagaimana seorang pharmacist dapat membuat semua itu untuk menjadi sesuatu yang berguna dan juga untuk mengetahui penyakit apa saja yang mendominasi di daerah-daerah tersebut.

DSC03653

Tempat yang paling pertama kami kunjungi adalah kawasan Rawa Gambut yang terletak sekitak KM 17 di kawasan Gambut. Yang pertama-tama saya teliti disana adalah macam-macam vegetasi yang terdapat disana. Disana terdapat berbagai macam vegetasi seperti pohon galam, purun tikus, karamunting, pohon akasia, teratai, dll.

Tanaman didaerah gambut ini juga banyak sekali yang bisa dimanfaatkan sebagai obat. Seperti galam yang mengandung minyak atrisi yang dapat dimanfaatkan untuk dunia pengobatan, contoh lain yaitu kelakai yang dapat dijadikan sebagai obat penambah darah, lilia air berupa teratai sebagai obat penurun panas atau demam dan mengatasi pendarahan dan karamunting sebagai obat antidiabet.

Setelah itu saya meneliti dan mengukur pH air, pH tanah dan kelembaban tanah yang ada didaerah tersebut. Pertama diambil 3 sampel air dengan tempat yang berbeda, yaitu di stasiun I yang terletak di depan jalan raya, stasiun II yang terletak di samping tengah, serta stasiun III yang terletak di daerah belakang kawasan tersebut. Dari ketiga pengukuran pH air yang dilakukan, didapatkan hasil pengukuran yang sama, yaitu pH bernilai sekitar 5-6, yang berarti air tersebut sedikit asam. Sedangkan pH tanah dan kelembaban yang ada di sana menunjukkan hasil yang berbeda-beda di setiap stasiun. Di stasiun I pH tanah menunjukkan angka 5,8 dengan kelembaban sekitar 60%. Sedangkan di stasiun II pH tanahnya sebesar 6,3 dengan kelembaban tanahnya sebesar 59%, serta tanah yang ada di sekitar stasiun III dimana tanah tersebut berwarna hitam menunjukkan pH yang kurang dari 3,5 yang berarti tanahnya sangat asam dengan kelembaban tanah yang melebihi angka 100%. Kelembaban tanah yang melebihi angka 100% ini memiliki kemungkinan bahwa tingkat kandungan air yang memang sangat tinggi.

Pada kawasan tersebut telah dilakukan pengurukkan dengan tanah merah yang sebelumnya juga terlihat sudah pernah diuruk menggunakan tanah putih yang berkerikil Hal ini menunjukkan bahwa kawasan rawa tersebut akan di lakukan reklamasi atau pengalihan fungsi lahan. Selain itu, di kawasan belakang (dekat stasiun III) juga terlihat tumpukan-tumpukan tanah gambut asli yang berwarna hitam. Hal ini dilakukan karena menyangkut akan didirikannya proyek tersebut guna untuk menghindari terjadinya abrasi akibat arus air yang terjadi disana. Adapun dampak-dampak yang mungkin terjadi akibat reklamasi lahan gambut tersebut antara lain adalah terjadinya migrasi nyamuk ke daerah pemukiman penduduk. Sehingga hal ini dapat memudahkan penduduk menjadi terserang penyakit yang dibawa oleh nyamuk tersebut, seperti demam berdarah selain itu juga pembakaran lahan untuk reklamasi bisa menyebabkan asap-asap yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

DSC03726

Untuk tempat kedua yang kami kunjungi adalah desa pagatan besar. Pada saat pertamakali saya melihat daerah tersebut tapaknya daerah tersebut sangat tidak terawat dengan dengan pohon-pohon disekitar bibir pantai hampir layu semua, sampah-sampah serta bangkai ikan berserakan dimana-mana dan kondisi lautnyapun sangat berlumpur.

Dari hasil survey kepada penduduk yang saya lakukan penduduk sana sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan namun pada saat laut sedang ribut mereka terpaksa harus mencari mata pencarian didarat. Pendidikan di daerah sini sudah cukup bagus dan sekolah-sekolahnya juga mudah dijangkau hanya saja untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas mereka harus rela menjalani jarak berkilo-kilo. Daerah pesisir Desa Pagatan Besar juga memiliki beberapa tanaman yang dapat berpotensi sebagai tanaman obat, antara lain tanaman Lambai-Lambai yang daunnya dapat berguna sebagai obat penuhrun demam. Selain itu juga terdapat tanaman Karamunting yang dapat digunakan sebagai obat diabetes. Namun, ketika ditanyakan kepada penduduk setempat, hanya sedikit sekali warga yang mengetahui potensi tanaman tersebut sebagai tanaman obat, bahkan sebagian besar dari masyarakat tersebut sama sekali tidak tahu dan tidak menggunakan tanaman sebagai obat. Mereka umumnya lebih mempercayakan perawatan ke Puskesmas apabila mereka terserang penyakit. Mengenai sarana kesehatan yang ada di daerah tersebut, terdapat puskesmas yang hanya dikelola oleh bidan dan dokter. Bahkan tidak ada satu orang apoteker yang bekerja dipuskesmas tersebut dan dokterpun jarang ada. Untuk air bersih, disana mereka harus membayar Rp 1000 untuk memperoleh satu drejen air bersih yang digunakan untuk air minum. Dan untuk MCK mereka hanya menggunakan air sumur yang payau.

Salah satu penyebab air payau di daratan tersebut adalah Abrasi pantai akibat ombah yang terus-menerusmenghantam pantai yang tak ada pelindungnya akhirnya dapat menyebabkan abrasi. Abrasi dapat dicegah dengan cara menanam pohon-pohon mangrove untuk melindungi pantai hanya saja postur tanah disana tidak memungkinkan untuk ditanami mangrove tersebut. Tetapi ada tanaman yang dapat mangantikannya yaitu tanaman api-api yang sama-sama memiliki kemampuan tersebut dan dengan keunggulan lain yaitu dapat tumbuh dengan baik di daerah berlumpur. Banyak juga penyakit yang dapat tercipta karna Abrasi pantai yaitu diare, penyakit kulit, demam, flu dan lain-lain. Oleh karena itu kita sebagai seorang yang berpendidikan haruslah untuk sibisanya membantu atau meyakinkan mereka bahwa abrasi di daerah pesisir pantai itu sudah terlalu parah dan harus cepat ditanggulangi.

DSC03834

Yang terakhir kami berkunjung ke daerah damit waktu pertama datang saya melihat sebuah bendungan yang kokoh dan dengan aliran irigasi yang tersusun rapi. Namun, untuk daerah tangkapan airnya dapat dikatakan cukup buruk. Hal ini dapat dilihat dari keadaan hutan sekitar yang sebagian telah gundul bahkan sumber daya tanah telah banyak dieksplorasi. Akibatnya, pada saat pasokan air menurun dapat terjadi kekeringan sedangkan pada saat pasokan air berlebih dapat terjadi banjir akibat bendungan jebol.

Pada daerah damit tersebut terdapat bermacam-macam flora yang ditanam orang-orang untuk memanfaatkan potensi daerah tersebut. Contohnya saja seperti dibuatnya perkebunan karet yang ada disana, hal ini bukan hanya bisa melestarikan lingkungan yang ada disana tetapi juga dapat menghasilkan keuntungan materi.  Contoh tanaman lainnya yaitu seperti tanaman padi hal ini juga dapat membuat keuntungan yang besar dan selain itu juga banyak lagi tanaman-tanaman lain yang ditanam disana seperti pare, pohon pisang dan lain-lain.

Selain itu disana juga terdapat bermacam-macam tanaman obat seperti kelakai yang bisa digunakan untuk obat, daun kremason yang bisa digunakan sebagai balsem untuk mengobati penyakit pada tubuh seperti keseleo, masuk angin, dan lain-lain. Selain itu juga masih banyak lagi bermacam-macam tanaman obat lainnya yang bisa dibudidayakan disana. Hal ini dapat membuktikan betapa besar kesempatan seorang farmasis untuk dapat memanfaatkan daerah tersebut.

Disana juga berpotensi banyak penyekit seperti penyakit yang dibawa oleh nyamuk demam berdarah, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit gatal-gatal. Tetapi untuk pelayanan di daerah sini sudah hamper cukup baik lah salah satunya oleh karena ada puskesmas keliling.

Kita semua telah tau kan bahwa dari ketiga daerah tersebut sangat besar potensi dan pengaruhnya untuk bermacam-macam bidang salah satunya bidang farmasi. Oleh karena itulah kita sebagai seorang pharmacist masa depan mulai sekarang harus bisa memulai sebuah perubahan, sekecil apapun perubahan itu mungkin itu sangat berarti. Contohnya saja dengan menjelaskan kepada orang pesisir bagaimana cara memanfaatkan tanaman api-api bisa juga dengan memanfaatkan ilmu farmasi kita dengan mengubah tanaman galam yang bisa digunakan sebagai minyak yang berfungsi dibidang farmasi atau kelakai yang ada didaerah gambut sebagai obat penambah darah. Jadi intinya seperti apapun tempat tersebut disana pasti terdapat potensi-potensi alam tak terhingga yang dapat dimanfaatkan olah manusia. Hanya mungkin kita masih kekurangan pengetahuan tentang hal tersebut jadi disinilah kita harus arti seorang pharmacist itu harus terus belajar, belajar, belajar dan belajar agar terus memperoleh pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk kedepannya.

Tinggalkan komentar